Kamis, 14 Januari 2016

PUISI PENDIDIKAN



PEJUANG PENDIDIKAN


Di kolong – kolong perjuangan pendidikan
Bersenandung mangharap belas kasihmu
Pandanganku yang kian hampa
Sesuap nasi pun tak kunjung tiba
Melihatmu aku tak peduli
Bukan wakil rakyat tikus berdasi
            Aku memang mlarat 
Aku memang mlarat 
Aku memang mlarat
            Bukan seperti tikus – tikus keparat
Yang doyan uang rakyat
Haus harta bagaikan lintah darat
Masih terdengar jeritan dan tangisan
Dari anak yang berjuang dan demi pendidikan
           

Kau butakan matamu
            Kau tulikan telingamu
Takut kehilangan harta itu sifatmu
Takut kehilangan kehormatan pun itu sifatmu
Kau lebih hina dari seekor buaya
            Ketika bayi – bayi itu menangis lelehkan air mata
            Anak – anak merajuk mengumbar air mata
            Ibu – ibu bersedih mengumbar air mata
            Kaum buruh berurai dengan air mata
            Badut – badut tertawa dengan air mata
            Kini semua paham, kini semua tahu
            Bahwa sungai air mata bukan mimpi bukan hayalan
            Airnya jernih bagai telaga tak banjir di musim penghujan
            Tak kering di waktu kemarau tiba
Dan ketika ku buka lembaran – lembaran masa lalu
Dimana banyak tersimpan kenangan , perjuangan dan kepahitan
Terfikir di benakku
Betapa pedih dunia ini
Menyiksa, membunuh, memfitnah orang yang tak bersalah
Hari demi hari berlalu, tahun demi tahun menepi
Lahirlah.....
Seorang pembawa kebenaran
Penegak pendidikan, pemberi cahaya kalbu
Yang mnerangi dunia gelap akan kemaksiatan dan kemusrikan
Dia adalah bapak dan ibu guru
           

Dari itu aku semakin tegar
            Menatap senja yang mulai memudar
            Menyelimuti hari dengan gelap
            Dengan suara lirih aku berucap
            Esok masih ada mentari yang akan menemani
            Toh waktu jua yang akan mendewasakan jiwa dan pikiran
Sekali lagi aku membatin
Yah... kesedihan adalah bayangan bahagia
Dengan kesedihan jiwa akan damai merasakan nikmatnya bahagia
Jangan engkau berani bermimpi
Jangan engkau berani berharap
Karena harapan akan membutakan matamu
            Pasti!!!..... dan yakinlah bahwa kesedihan adalah bayangan bahagia
            Siapkan jiwa dan nurani tuk menjadi pelajaran bahagia
            Terima kasih bapak dan ibu guru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar